1. Short Wave Diathermi
(SWD)
SWD adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada jaringan dengan merubah energi elektromagnet menjadi energi panas.
Dalam beberapa dekade terakhir atau lebih,
banyak profesional medis telah menemukan bahwa ada beberapa cara untuk membantu
pasien mereka dalam penyembuhan tanpa menggunakan atau dengan membatasi
penggunaan obat penghilang rasa sakit yang digunakan dalam jangka panjang.
Hal-hal seperti terapi pijat, stimulator neuromuskuler, dan terapi ultrasound
telah merevolusi cara komunitas medis dalam membantu penyembuhan pasien. Jenis
teknologi lain yang telah menunjukkan nilai riil dalam bidang klinis adalah
diatermi gelombang pendek. Metode ini berfungsi untuk mengendalikan rasa sakit
dan meningkatkan aliran darah ke daerah-daerah otot yang rusak dengan tindakan
panas yang sampai ke dalam jaringan (deep heat). Dalam hubungannya dengan
obat-obatan berbasis non terapi, diatermi gelombang pendek dapat membantu
sejumlah besar pasien dengan berbagai tingkat cedera serta berbagai jenis cedera.
Melihat lebih dekat pada praktek kita berharap bahwa diatermi gelombang pendek
ini bisa dimasukkan sebagai bagian dari teknologi medis.
2. TENS 21(Transcutaneous Electrical Nerve Stimulator 21)
TENS merupakan sebuah teknik penghilang
nyeri (analgesik) yang sederhana dan non-invasive, yang telah digunakan
secara luas di dunia medis oleh ahli fisioterapi, perawat, atau bidan.
(Johnson, 1997; Pope, Mockett and Wright,1995; Reeve, Menon and Corabian, 1996;
Robertson and Spurritt, 1998)
TENS biasanya juga digunakan untuk
meringankan berbagai jenis nyeri, seperti nyeri paska persalinan, nyeri paska
operasi, nyeri punggung, nyeri akibat artritis, nyeri neuropatik, nyeri
menstruasi, nyeri kepala, dan migrain. (Hansson, 1999).
TENS merupakan teknik penghilang nyeri
yang non-invasive ,tidak menyebabkan adiksi, dan hampir tanpa efek
samping yang bermakna.
Penggunaan alat terapi TENS saat ini pada
umumnya tidak praktis, karena diperlukan keterampilan dan pengetahuan khusus
untuk menyesuaikan program yang ada pada alat terapi TENS dengan keluhan dan
jenis terapi yang diinginkan. Akibatnya alat terapi TENS lebih banyak digunakan
di klinik rehabilitasi medik dan fisioterapi.
3. LAMPU TERAPI KESEHATAN INFRAPHILL/ INFRARED " BEURER"
LAMPU TERAPI KESEHATAN INFRAPHILL/ INFRARED " BEURER" adalah Lampu kesehatan untuk menghilangkan pegal-pegal setelah seharian anda bekerja, membantu melancarkan peredaran darah yang tersumbat sekaligus cocok pula untuk terapi pengobatan bagi penderita stroke, reumatik dan merupakan salah satu alat psiotherapy di rumah sakit dan tempat-tempat terapi pengobatan.
4. Ultrasound
Mesin ultrasound adalah modalitas fisioterapi yang pemanfaatannyadengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi atau rendah.Gelombang suara ini dasalurkan di sekitar jaringan dan pembuluh darah,gelombang suara tersebut menembus ke otot sehingga otot menjadi hangatdan otot relaks, oleh karena itu gelombang ultrasound ini digunakanuntuk perawatan otot yang mengalami ketegangan dan kekakuan. Efek daripemanasan ini juga berpengaruh pada pelebaran pembuluh darah danmeningkatkan sirkulasi darah sehingga membantu prose penyembuhan.Fisioterapis juga dapat mengatur frekuensi dari gelombang ultrasoundsehingga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi peradangan
5. Electrical Stimulasi
Electrical stimulasi menggunakan arus listrik yang menyebabkan satu atau kelompok otot tertentu berkontraksi. Dengan meletakkan elektrodapada beberapa daerah dikulit tertentu fisioterapi dapat mempengaruhiserabut otot untuk berkontraksi. Kontraksi otot dengan menggunakanelectrical stimulasi ini dapat meningkatkan kekuatan otot. Fisioterapidapat merubah susunan arus untuk arus yang kuat atau arus lemah dalammenggontraksikan otot. Selama proses penguatan otot, terjadilahkontraksi otot yang meningkatkan asupan darah ke daerah yang diberikanarus sehingga meningkatkan proses penyembuhan.
6.
Traksi
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.
Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang
diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis atau tulang belakang dan
menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan yang disebut
dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi didasari pada hokum ketiga (Footner,
1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai melalui tangan sebagai traksi
manual, penggunaan talim splint, dan berat sebagaimana pada traksi kulit serta
melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan kedalam tulang sebagai traksi
skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999).
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang.
Kulit hanya mampu menanggung beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika
dibutuhkan lebih dari ini maka diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang
sebaiknya dihindari pada anak-anak karena growth plate dapat dengan mudah rusak
akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak
yang memerlukan reduksi tertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi yang
memerlukan beban 5 kg. Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya
adalah nekrosis kulit, obstruksi vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve
palsy pada traksi tungkai.
Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan
beban > 5 kg, terdapat kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu
lama. Kontratraksi diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan
memposisikan tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.
Sumber : http://yutrithanaya.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar