Manajemen patologi untuk injury yang dialami atlet dibagi menjadi 3 bagian :
- Damage control, facilitation of repair, dan reconditioning of the recovered lesion
- Prinsip dasar manajemen tiap fase harus mempertimbangkan keparahan injury, struktur terlibat, riwayat injury, dan pembedahan (jika ada)
Manajemen akut fisioterapi olahraga adalah PRICER untuk menajemen akut soft tissue injury. PRICER terdiri dari:
- Protection
Secara umum, proteksi merupakan
tindakan2 yang membatasi aktivitas atlet untuk mencegah lesi menjadi
lebih parah dan menempatkan bagian yang terluka tersebut pada posisi
yang aman dan nyaman
- Rest
Atlet dinstruksikan untuk beristirahat.
pada early stage, atlet diharuskan beristirahat untuk menurunkan TD dan
mencegah hemorrage menjadi lebih parah
3. Ice
Es berfungsi untuk menurunkan nyeri,
mengurangi pendarahan dan bengkak, serta meminimalisir secondary hypoxic
injury. waktu maksimal penggunaan es selama 20 menit.
- Compression
Penggunaan compression bandage terhadap
injury dapat mengontrol swelling dan meminimalkan respon inflamasi.
Kompresi dapat mengembalikan sirkulasi normal lebih cepat dan drainase
limfatik di area yang terluka
- Elevation
Elevasi berfungsi untuk mengurangi
tekanan intravaskular lokal, sehingga mengurangi pendarahan dari
pembuluh darah yang rusak. Selain itu, elevasi juga memfasilitasi
drainase cairan interstisial menuju sirkulasi sentral
- Referral
Penempatan faktor ini pada akhir PRICER
menghimbau semua prictitioners (pelatih, dokter, dll) untuk menyadari
keterbatasan mereka dalam pengelolaan cedera olahraga akut. rujukan ke
rumah sakit dan pusat kecelakaan darurat, ke dokter atlet sendiri,
seorang fisioterapis olahraga atau seorang dokter olahraga atau
spesialis harus dipertimbangkan ketika penyelidikan lebih lanjut,
intervensi atau pengawasan diperlukan, misalnya ketika evaluasi
radiologis segera diperlukan, atau pemain dengan cedera kepala
membutuhkan pengamatan yang memenuhi syarat untuk beberapa jam.
Ongoing Management-Promotion of Healing
Tahap ini merupakan fase penyembuhan
dari matriks dan sel proliferase menjadi fase proliferasi. Berlangsung
selama antara 72 jam sampai 6 minggu (Oakes 1992). Pada fase ini
melibatkan sel fagositosit (makrofag dan monosit) yang berfungsi untuk
mensintesis penyembuhan lesi.
Adapun tujuan fisioterapi pada fase iini adalah:
- Mengurangi pembengkakan
- Memfasilitasi oksigenasi dan nutrisi dari siklus cedera
- Mengembalikan pola gerak yang normal
- Mencegah atau meminimalisir keparahan yang lebih jauh
- Menghindari cedera berulang
Kemudian tindakan fisioterapi pada fase penyembuhan (healing) antara lain:
- Massage
- US dosis rendah
- Arus listrik
- Stimulasi listrik pada otot
- Exercise
- Instruksi kepada pasien mengenai pembatasan dari kegiatannya.
Sedangkan tindakan fisioterapi pada fase perbaikan (Repair) antara lain:
- Intensitas dari latihan ditingkatkan.
- Massage dan stretching (peregangan) dapat ditingkatkan.
Fase Rehabilitasi olah raga
Ada 3 prinsip fase rehabilitasi, yaitu :
- Pemberian stress (tegangan),
- Adaptasi spesifik untuk rangsangan tertentu,
- Adaptasi kemampuan dalam pemberian beban yang akan terus ditingkatkan sesuai kondisi recovery atlet
Maintenance fitness
Pemeliharaan fisiologi parameter
memastikan bahwa atlit kembali kepelatihan dan kompetisi dalam kondisi
fisik terbaiknya, sehingga memaksimalkan performan dan meminimalkan
resiko cedera lebih lanjut. Untuk mencapai hal tersebut seorang FT
membutuhkan pengetahuan teori maupun practice dan beberapa pengalaman
dalam penerapan prinsip prinsip tersebut, baik dalam rehabilitative
maupun pembinaan atlit.
Sumber: http://physiosilvia.com/
Sumber: http://physiosilvia.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar